Minggu, 27 Januari 2008

Evaluasi Kinerja res Reksadana I (14 des 2007 - 25 jan 2008)

Pada kesempatan kali ini, saya bermaksud untuk posting secara berkala kinerja 10 reksadana (RD) yang telah saya beli , baik itu bulanan, 3 bulan, 6 bulan dan setahun dengan harapan dapat memberikan secercah informasi bagi teman-teman yang mulai berminat untuk berinvestasi di RD.

Dari postingan pertama tentang RD saya tertanggal 26 Desember 2007 yang lalu, saya tidak menduga akan mendapat kiriman email dari teman-teman baru yang ingin tahu tentang RD.
Jujur, saya sama awamnya dengan anda semua. Yang saya ketahui sangatlah sedikit. Terlebih lagi belakangan ini, saya jauh lebih tertarik untuk terjun langsung ke dunia saham secara on line (On Line Trading), dimana saya bertindak sebagai Investment Manager pribadi atas dana menganggur yang saya miliki.

Satu hal pasti yang saya pelajari dari pengalaman ber-reksadana selama sebulan ini adalah timing merupakan faktor yang teramat penting manakala anda berniat untuk membeli reksadana. Manakala IHSG rontok (terjerembab), itulah saat / momen yang paling baik untuk mulai membeli RD.

Mungkin saya termasuk investor yang kurang beruntung dalam sebulan terakhir ini (14.12.2007 - 25.01.2008) , karena membeli RD pada tanggal 14 Desember 2007. Dari 10 RD (RD Saham :Schroder Dana Prestasi Plus, Mandiri Investa Atraktif, Fortis Ekuitas, Fortis Infrastruktur Plus, First State IndoEquity Sectoral Fund, Manulife Dana Saham, Manulife Saham Andalan , RD Campuran : Schroder Dana Prestasi, First State Multy Strategy Fund, RD Indeks : Danareksa Indeks Syariah) hanya First State Multy Strategy Fund - lah yang memberikan kenaikan NAV, itu pun masih teramat sedikit (2.381,35 - 2.376, 73 = 4,62). Lemahnya performance RD sebulan ini dikarenakan goncangan yang sangat hebat terhadap IHSG pada tanggal 15 januari 2008 dan belum kembali pulih ke posisi semula (level 2.800an).

Dalam keadaan IHSG wajar (pertumbuhan normal), dari portofolio RD yang telah saya beli yang mengalami peningkatan NAV cukup besar adalah Schroder. Namun perlu diketahui juga, selain cepat naik ia cepat pula turun seiring dengan penurunan IHSG.

Berikut data kinerja 10 RD saya (berdasarkan NAV nya) :
1. Schroder Dana Prestasi Plus
(14.12.07 = 13.365 , 25.01.08 = 12.857,63 -> 507.37)
2. Schroder Dana Prestasi
(14.12.07 = 13.874,46 , 25.01.08 = 13.300,94 -> 573.52)
3. Mandiri Investa Atraktif
(14.12.07 = 3.211,74 , 25.01.08 = 3.044,44 -> 167,3 )
4. Danareksa Indeks Syariah
(14.12.07 = 2.120,01 , 25.01.08 = 1.973,34 -> 146.67)
5. Fortis Ekuitas
(14.12.07 = 10.209,76 , 25.01.08 = 9.791,13 -> 418,63)
6. Fortis Infrastruktur Plus
(14.12.07 = 1.776,57 , 25.01.08 = 1.674,68 -> 101.89)
7. FS IndoEquity Sectoral Fund
(14.12.07 = 3.248,55 , 25.01.08 = 3.206,74 -> 41.81)
8. FS Multistrategy Fund
(14.12.07 = 2.376,73 , 25.01.08 = 2.381,35 -> 4,62)
9. Manulife Dana Saham
(14.12.07 = 6.839,02 , 25.01.08 = 6.568,66 -> 270.36)
10. Manulife Saham Andalan
(14.12.07 = 1.025,61 , 25.01.08 = 997,86 -> 27.75)

sumber : bisnis indonesia online
(data 14 desember 2007 - 25 januari 2008)

Dari hasil evaluasi kinerja diatas, dapat disimpulkan selama sebulan ini hanya FS Multistrategy Fund (RD campuran) yang berhasil memberikan peningkatan NAV walau pun cuma sebatas 4,62 poin. Namun pada dasarnya saya bisa memahami dan menerima kenyataan pahit betapa beratnya kondisi bursa 2 minggu terakhir ini (15.01.08 - 25.01.08). Please note, RD bisa meningkat selama IHSG meningkat , that's the point !


Sekarang saya coba bandingkan sekilas pengalaman kinerja RD sebulan vs Return yang telah saya dapatkan dengan berinvestasi langsung di saham (seminggu). Jika pada RD saya percayakan dana saya dikelola oleh Fund Manager di perusahaan sekuritas, sementara di saham saya bertindak selaku Investment Manager ;).

Telah saya alokasikan sebesar 26jt di RD (21 jt beli perdana 10 RD, kemudian top up 4jt untuk Schroder). Sementara di saham dalam seminggu kemaren saya sudah alokasikan 40jt.
Dengan membeli saham TINS sebanyak 1 lot (500 saham , bermodalkan Rp. 12.674.035 including buying fee - yang sedang dalam proses pemulihan ke harga wajarnya) di tgl 23.01.08 sebesar Rp. 25.300 , kemudian saya jual kembali tgl 25.01.08 pada harga 27.650, saya telah mendapat gross profit Rp. 1.175.000. Kemudian masih ada tambahan potensial return lagi dari pembelian saham-saham CMNP, GGRM, ENRG, SOBI yang saya beli di hari jumat lalu (25.01.08) dimana apabila saya jual di hari senin (28.01.2008) paling tidak saya bisa mendapat return sekitar 500rban. [dengan catatan jika IHSG tidak terkoreksi, kalau terkoreksi di-keep dulu sekitar seminggu atau dua minggu]

Memang pasar saham menjanjikan profit yang cukup besar, selama kita bisa dan pandai menganalisa serta me-manage resiko. Janganlah tamak (greedy) !, begitu memperoleh return sedikit, segeralah direalisasikan (profit taking) karena pasar di tahun 2008 ini memiliki volatilitas yang tinggi.

Saya membuat suatu formula analisa sederhana yang saya sebut metode res 'AnalisaMatematis-Historis' untuk para pemain saham yang senang matematika dan menyukai catat mencatat. Karena dasar yang digunakan adalah pergerakan data saham sekitar 2 minggu terakhir yang sedang membentuk pola uptrend. Bagi yang berdomisili di kalimalang - pondok gede - bekasi silahkan contact saya jika berminat untuk sharing / brainstorming / belajar menganalisa saham secara bersama.


Akhir kata...... sepertinya reksadana menuntut kita agar jauh lebih bersabar , mengingat sifat investasinya yang long-term investment......

salam,
res
==

Sabtu, 19 Januari 2008

Belajar Main Saham Online (1)

Setelah mempelajari sepintas & mencoba berinvestasi di reksadana saham & campuran, 10 hari kemudian saya tingkatkan pembelajaran investasi saya ke dunia saham. Reksadana bisa memberikan profit karena para fund manager (Manajer Investasi) mengelola dana investasi yang mereka terima lalu membelanjakannya ke dalam portofolio saham, obligasi dll.

Cukup mengesankan manakala saya melihat bagaimana kesempatan return yang cukup besar tercipta di lantai bursa sehari-harinya (senin-jumat, 2 sesi (pagi & siang)). Tentu saja saya jadi terkagum-kagum dengan kepiawaian para chartist dimana mereka menggunakan analisis teknikal yang indah & cukup valid bersumberkan ilmu / teknik berinvestasi yang telah berusia ribuan tahun lamanya guna menghadapai berbagai macam kondisi pasar (bullish, consolidation & bearish).

'You can't always beat the market all the time', adalah aksioma dunia investasi yang pernah saya dengar sewaktu masih menuntut ilmu manajemen keuangan & perbankan di bangku kuliah dulu, dimana perlahan namun pasti kini mulai meresap dihati. Pasar kian global, dimana imbas dari bursa & kondisi ekonomi dunia secara cepat bisa menjalar baik itu dalam hitungan hari, jam, menit bahkan detik.

Pasar saham memiliki sikap (market behaviour). ! Jika ada berita yang tidak berkenan di hati mereka, baik selaku trader maupun investor- segera mereka tindak-lanjuti dengan mengambil sikap negatif, sentimen pasar istilah populernya.

Pasar saham Indonesia yang masih rentan, berfluktuasi, dan memiliki potensi tumbuh besar memberikan gain opportunity yang cukup menjanjikan bagi para trader / investor yang bermain disana, baik retail investor maupun institusi besar.

Proporsi dana asing masih mendominasi peta investor di BEI (Bursa Efek Indonesia), informasi terakhir yang saya terima ada sekitaran 60 hingga 70%. Di satu sisi, fenomena ini bisa membahayakan pertumbuhan IHSG ke depannya. Karena sifat penempatan dana ini dapat sewaktu-waktu beralih /pindah ke tempat / negara lain hanya dalam waktu yang relatif singkat. Dan bila action ini terjadi, dimana kemungkinan bisa dikarenakan oleh gangguan politik & keamanan, tidak adanya insentif berinvestasi yang menarik dari pemerintah Indonesia, ataupun godaan / tawaran investasi yang jauh lebih menarik dari pasar negara lain.

Menyikapi hal ini, sudah semestinyalah institusi-institusi yang terkait baik itu pemerintah maupun swasta segera bahu membahu bekerjasama menciptakan sistem dan suasana yang kondusif guna melahirkan investor-investor lokal sehingga nantinya bursa saham kita tidak cepat goyah manakala ekonomi dunia bergejolak.

Sebagai investor / junior trader baru, tidaklah mudah bagi saya meraih banyak informasi yang relevan yang sangat saya butuhkan untuk bisa memulai terjun langsung berinvestasi meramaikan bursa saham indonesia. Sedih rasanya melihat kondisi seperti ini. Dimana Kitalah yang sangat dituntut untuk lebih hiperaktif ! ;)

Langkah pertama, saya harus membuka account di perusahaan sekuritas. Sebagai pemula yang sangat awam terhadap lika-liku dunia investasi saham, tentu saja saya masih penuh diliputi kekhawatiran yang mendalam. Memilih perusahaan sekuritas yang kuat, bonafid, bagus, excellent services bukanlah pekerjaan mudah. Setidaknya saya butuh waktu 2-3 minggu untuk membuat list pilihan securities company yang akan saya survey. Walaupun mereka belum ada yang dapat memenuhi kriteria saya, paling tidak sejauh ini yang lolos seleksi : etrading, sarijaya, indo premiere, philips. (kesemuanya bisa melakukan OLT = On Line Trading)

Saya baru berkesempatan main ke galeri etrading di menara kebon sirih & kelapa gading. Sementara untuk sarijaya baru bisa main ke galeri pusat (Plaza Permata, Sudirman) dan Galaxy-Kalimalang berhubung dekat dengan rumah :). Sayang sekali untuk indo premiere & philips yang belum dapat saya sediakan waktu luang untuk survey kesana.

Pilihan buka account pertama saya jatuh pada etrading karena : (1) dapet marketing yang lumayan cocok, (2) branch manager adalah adik kelas saya sewaktu SMA, dan yang ke tiga (3) semoga aja benar terjadi, etrading akan membuka banyak cabang baru, dimana salah satunya bertempat di dekat Hero Bekasi-Kalimalang. Lumayan dekat dari rumah ;)


Setelah membuka account, langkah selanjutnya saya harus belajar Metastock guna mengambil keputusan transaksi harian. (Apakah sebaiknya membeli / menjual saham, kapan dan di harga berapa?) Software ini banyak direkomendasikan oleh para analis. Paling tidak ia berguna untuk memprediksi range harga suatu saham dalam sehari, dimana bisa menunjukkan batas atas (resistance) & batas bawah (support).

Banyak sekali istilah, teori dan teknik analisis yang belum saya pahami dan saya merasa dituntut untuk belajar fast and smart. Step by step saya coba mengajak kawan yang sudah bermain saham untuk belajar bersama, saling sharing dan menganalisa saham-saham tertentu secara bersama. Walaupun aktivitas ini masih dalam tahapan sounding, paling tidak saya yakin semakin bertambah hari, akan semakin mulai terealisir ;p

sekian dulu edisi 1......


salam,
res

[update] : Hasil analisa teknikal harian dapat dilihat pada blog khusus saham saya

http://res-stockwatch.blogspot.com/
 
Who links to me?