Rabu, 29 Oktober 2008

Implementasi Ekonomi Terpadu dalam Lingkup Komunitas Mikro [Suatu Pendekatan / Tinjauan] - On Progress

Sebuah renungan tersibak dini hari manakala aku mencoba untuk memikirkan 'mini project' untuk implementasi ilmu ekonomi. Pemikiran ini kemudian mengarahkanku kepada 'sebuah komunitas kecil' terlebih dahulu untuk melakukan observasi , lalu melakukan praktek manajemen ekonomi yang tepat - guna mengukur keberhasilan maupun kelemahan yang berpotensi tercipta.


Tujuan Besar : Menciptakan / Meningkatkan Kesejahteraan Para Pelaku Ekonomi dalam Proyek Komunitas Mandiri

Jangka Waktu Pengelolaan / Pengembangan Komunitas : 3 - 6 - 12 Bulan


Kegiatan :
- Mengidentifikasi dan mengukur aktivitas-aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi dalam suatu komunitas
- Mengidentifikasi serta mengembangkan kegiatan ekonomi bernilai tinggi
- Membuat Model Ekonomi Komunitas
- Mengetahui serta mengelola Tingkat Ouput (Barang & Jasa) , inflasi , uang beredar (jika dimungkinkan) dalam satuan waktu tertentu
- Membentuk pilar-pilar ekonomi untuk menjaga kesinambungan perekonomian komunitas
- Mengetahui Tingkat Konsumsi , Tabungan , Investasi komunitas
- Mengidentifikasi & mengelola lalu lintas perdagangan (interaksi ekonomi) dengan komunitas luar


Perhatian Tambahan Terhadap Peningkatan Kualitas Anggota Komunitas :
- Karakterisitik / Komposisi Warga Komunitas (Demografi)
- Pendidikan
- Peningkatan Skill Berbasis Kompetensi

Budget : 1 - 10 - 20 Miliar (Billion Rupiah)


Hasil Kongkrit yang ingin dicapai : Kemakmuran , Kesejahteraan , Keadilan dan Pemerataan serta melahirkan komunitas ekonomi mandiri bersandarkan kompetensi output .

====

(bersambung)

Selasa, 28 Oktober 2008

Rangkuman Masalah Ekonomi

Banyak postingan berupa email maupun blog sehubungan masalah ekonomi Indonesia yang telah aku baca seminggu ini. Menilik dari kualitas opini serta dalam dan cantiknya pemikiran yang mereka kemukakan patut berbanggalah diriku terhadap manusia Indonesia yang ternyata tak kalah cerdas lagi brilian dengan bangsa asing.

Ada yang berangkat dari semangat nasionalisme pun ideologi (pandangan hidup).

Ilmu Ekonomi kian dinamis bersanding dengan pengembangan evolusi manusia kekinian !


Sejauh ini masalah / isu ekonomi yang kuat mencuat adalah :
- Inflasi (Kenaikan harga barang & jasa)
- Pengangguran (Kemampuan penduduk untuk memperoleh pendapatan)
- Tingkat Suku Bunga (Berkaitan dengan biaya modal usaha , Tabungan serta Investasi)
- Kurs (Terjalinnya Hubungan Ekonomi dengan Luar Negri)
- Cadangan Devisa (Alternatif : US Dolar , Emas , Alat transaksi yang disepakati lainnya)
- Hutang (Pemerintah , Korporasi , Individu / Rumah Tangga)
- Jumlah Uang Beredar (Fungsi Perbankan)
- Kesenjangan (Terutama Pendapatan)
- Perdagangan (Ekspor-Impor , Tarif & Kuota , Paket Kebijakan dll)



Para pelaku ekonomi semakin bertambuh tumbuh meluas akibat berkembangnya sektor finansial.


Beberapa hari yang lalu aku sempat berpraduga , permasalahan yang paling mendasar utama ekonomi sejak awal (selagi perekonomian masih teramat sederhana - namun sudah memakai uang sebagai alat transaksi) timbul dari sisi moneter.

Kini zaman terus berkembang dari semula permasalahan moneter lalu berkembang menjadi finansial (investasi) , permasalahan akan semakin kompleks dan rumit bila sistem ekonomi yang berlaku tidak memberikan perhatian penuh kepada asas keadilan , pemerataan dan dilandasi dengan moral yang baik !

Kerakusan yang membabi buta menjadi biang kerok rusaknya praktek ekonomi manusia.

Kesinambungan hidup dari para ciptaan Tuhan ; alam , manusia , hewan serta tumbuhan telah dinodai dengan sadar oleh manusia dengan maksud dan tujuan menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan yang lebih sempit.

Ada yang salah dalam memandang penciptaan kesejahteraan secara kolektif !


Bila belum terbuka cara pandang yang holistik ini , maka ekonomi akan menjadi pincang dimana kerap melahirkan potensi kerawanan-kerawanan baru.


-res-

The Post Hoc Fallacy & The Fallacy of Composition

Ketika membaca kembali buku referensi kuliah dulu 'Makro Ekonomi - Samuelson & Nordhaus Edisi 14' , cukup lama saya tertarik pada sub topik Perangkap dalam Pemikiran Ekonomi , tepatnya pada isu Kekeliruan Post Hoc (Post Hoc Fallacy ) dan Kekeliruan Komposisi (Fallacy of Composition).


Cukup menggoda menggunakan ke dua istilah ini dalam konteks yang lebih luas (non ekonomi) ;)


Dalam karya asli (buku bukan terjemahan) 'Economics , Seventeenth Edition' disana ditulis tentang The Post Hoc Fallacy & The Fallacy of Composition , sbb :


The Post Hoc Fallacy

The first fallacy involves the inference of causality.

The post hoc fallacy occurs when we assume that , because one event occured before another event , the first even caused the second event. (page 5)

Fakta bahwa peristiwa A terjadi sebelum peristiwa B tidaklah lantas berarti membuktikan bahwa peristiwa A menyebabkan peristiwa B.


---> Jika Peristiwa A terjadi lebih dahulu dari peristiwa B (Peristiwa A mendahului Peristiwa B). Janganlah lantas kemudian dengan cepatnya lalu kita TARIK kesimpulan bahwasanya terjadinya peristiwa B disebabkan oleh Peristiwa A.

Sangat terbuka kemungkinan akan eksisnya faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi terjadinya peristiwa B yang mungkin lepas dari perhatian sadar kita.


Menyimpulkan bahwa 'setelah peristiwa' menunjukkan 'akibat peristiwa' adalah suatu kekeliruan post hoc.
(terjemahan , hal :7)


Bahasa gampangnya : setelah ini.....pasti deh ini..... (hati-hati ngawur ketika kita berada dalam lingkup ekonomi ;)


Pelajaran penting dari poin ini adalah jangan terlalu gegabah dalam menarik suatu kesimpulan ekonomi !


Sebagai sentilan ringan , mungkin sebagian dari kita pernah bersinggungan tentang premis mayor & minor. Khususnya bagi mereka yang telah atau sedang mempelajari bahan-bahan Tes Potensi Akademik (TPA) - penarikan kesimpulan yang dilakukan secara logika , boleh lah dikata bebas dari kesalahan post hoc ini ;)


Dari perspektif tertentu akan cukup menariklah kiranya mendiskusikan istilah Kekeliruan Post Hoc (The Post Hoc Fallacy ), baik dalam lingkup ekonomi khususnya maupun non ekonomi secara general ;p




Kemudian Perangkap dalam Pemikiran Ekonomi lainnya Yang Cukup penting Untuk Diketahui serta Dipahami Adalah Kekeliruan Komposisi (Fallacy of Composition).



The Fallacy Of Composition

Sometimes we assume that what holds true for part of a system also holds true for the whole.

In economics , however , we often find that the whole is different from the sum of the parts.

when you assume that what is true for the part is also true for the whole , you are commiting the fallacy of composition. (page 6)


Kekeliruan Komposisi (Fallacy Of Composition) terjadi bila sesuatu yang benar untuk sebagian dianggap juga benar pada keseluruhan.
(terjemahan , hal :7)



Adanya 2 macam potensi kekeliruan yang mungkin saja dilakukan sehubungan dengan terjadinya ketidakakuratan hasil analisa / kekeliruan penarikan kesimpulan atas fenomena ekonomi yang sedang marak (trend) - paling tidak memberikan penikmat serta pemerhati ilmu ekonomi sebuah wacana sehingga dapat membuatnya lebih berhati-hati serta berpandangan luas dengan tujuan menghasilkan daya pikir ekonomi yang kian berkualitas !

Minggu, 26 Oktober 2008

Kembali Belajar Ekonomi (on progress)

Krisis ekonomi global seakan menjadi bencana penghujung tahun 2008 serta momen galau saat akan menapaki tahun 2009. Siapa sangka krisis ini akan begitu hebatnya , tak tanggung-tanggung seantero dunia akan menanggung dampak negatifnya !!


Tentunya kanker krisis ekonomi kali ini tidaklah terlepas dari adanya praktek-praktek ekonomi negatif liar yang sudah terakumulasi sejak krisis sebelumnya.

Sementara dari perspektif netral bisa saja krisis kali ini merupakan pengejawantahan atas eksisnya siklus ekonomi.

Yang jelas , ilmu ekonomi menjadi kian menarik untuk didalami mengingat sedang menjadi isu hangat fenomenal dunia kekinian !

Merasa minim dengan pemahaman serta penguasaan ilmu ekonomi , lalu kucoba untuk menelusuri Om Google guna mencari referensi dari para pemerhati dan pemikir ekonomi yang cerdas lagi intelek.

Sejauh ini baru ada 2 link (1 blog & 1 jurnal) yang lolos seleksi dini. Tak kuragukan lagi kualitas kapasitas otak mereka dalam menguraikan sekelumit pemikiran tentang ekonomi. Dan dengan adanya pertimbangan untuklebih terfokus , maka aku coba buat satu blog tersendiri untuk memperlancar proses pembelajaran ekonomiku. Dibawah ini merupakan link yang dimaksud :

http://resbelajar.wordpress.com/


Apabila ada waktu senggang dan kiranya mood mendukung - aku coba lampiaskan sedikit energi pemahaman otodidakku ke dalam blog ku yang lain :

http://res-belajar.blogspot.com/

Well, sepertinya kini ada pilihan peluang untuk merintis jalan menjadi dosen ekonomi jika menilik telah terbersitnya kemauan yang cukup intens.... tinggal lihat kemampuan saja - apakah cukup mendukung kiranya......;p
 
Who links to me?