Selasa, 28 Oktober 2008

Rangkuman Masalah Ekonomi

Banyak postingan berupa email maupun blog sehubungan masalah ekonomi Indonesia yang telah aku baca seminggu ini. Menilik dari kualitas opini serta dalam dan cantiknya pemikiran yang mereka kemukakan patut berbanggalah diriku terhadap manusia Indonesia yang ternyata tak kalah cerdas lagi brilian dengan bangsa asing.

Ada yang berangkat dari semangat nasionalisme pun ideologi (pandangan hidup).

Ilmu Ekonomi kian dinamis bersanding dengan pengembangan evolusi manusia kekinian !


Sejauh ini masalah / isu ekonomi yang kuat mencuat adalah :
- Inflasi (Kenaikan harga barang & jasa)
- Pengangguran (Kemampuan penduduk untuk memperoleh pendapatan)
- Tingkat Suku Bunga (Berkaitan dengan biaya modal usaha , Tabungan serta Investasi)
- Kurs (Terjalinnya Hubungan Ekonomi dengan Luar Negri)
- Cadangan Devisa (Alternatif : US Dolar , Emas , Alat transaksi yang disepakati lainnya)
- Hutang (Pemerintah , Korporasi , Individu / Rumah Tangga)
- Jumlah Uang Beredar (Fungsi Perbankan)
- Kesenjangan (Terutama Pendapatan)
- Perdagangan (Ekspor-Impor , Tarif & Kuota , Paket Kebijakan dll)



Para pelaku ekonomi semakin bertambuh tumbuh meluas akibat berkembangnya sektor finansial.


Beberapa hari yang lalu aku sempat berpraduga , permasalahan yang paling mendasar utama ekonomi sejak awal (selagi perekonomian masih teramat sederhana - namun sudah memakai uang sebagai alat transaksi) timbul dari sisi moneter.

Kini zaman terus berkembang dari semula permasalahan moneter lalu berkembang menjadi finansial (investasi) , permasalahan akan semakin kompleks dan rumit bila sistem ekonomi yang berlaku tidak memberikan perhatian penuh kepada asas keadilan , pemerataan dan dilandasi dengan moral yang baik !

Kerakusan yang membabi buta menjadi biang kerok rusaknya praktek ekonomi manusia.

Kesinambungan hidup dari para ciptaan Tuhan ; alam , manusia , hewan serta tumbuhan telah dinodai dengan sadar oleh manusia dengan maksud dan tujuan menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan yang lebih sempit.

Ada yang salah dalam memandang penciptaan kesejahteraan secara kolektif !


Bila belum terbuka cara pandang yang holistik ini , maka ekonomi akan menjadi pincang dimana kerap melahirkan potensi kerawanan-kerawanan baru.


-res-

1 komentar:

CV. Mitra Penerjemah mengatakan...

artikelnya sgt bermanfaat gan, mksih dan sukses nih!


penerjemah bahasa jerman
penerjemah bahasa belanda

 
Who links to me?