Minggu, 01 November 2009

Bangunlah INDONESIA (ku)

(menjelang ba'da Maghrib)  , terlintas hati tuk berceloteh tentang Indonesia. Kemajuan perekonomian yang lamban adalah sebuah fenomena aktual yang perlu direnungi lebih dalam. Mengapa negri yang kaya akan sumber daya alam kerap kali konsisten melahirkan banyak pengangguran (terdidik) dan dengan awetnya melestarikan kemiskinan !


Apa yang salah dengan Indonesia(ku) ? Apakah pengalaman panjang menjadi bangsa terjajah  tidak memberi satu energi gigantik yang dapat memecut diri membalikkan peranan menjadi sekelompok masyarakat pemimpin  memenuhi  kodrat yang manusiawi? Akankah gerangan mimpi dalam ikrar nan mulia untuk menjadi 'Mercu Suar Dunia'  dapat terwujudkan kiranya? 


Jika menengok selintas ke belakang , katakanlah kilas balik pada masa kejayaan kerajaan hindu & budha maupun islam ,  tradisi menjajah manusia lemah sudah menjadi  budaya turunan. Pengusaha (pemimpin) mewajibkan rakyat (yang relatif inferior) membayar upeti rutin secara berkala. Dan terbentuklah kelas-kelas sosial didalam masyarakat berdasarkan seleksi jenjang kemampuan ekonomi.  Rakyat melakukan usaha tani , tambang , berkebun , berburu , beternak dan berdagang guna menggulirkan kehidupan mengikuti arus perputaran roda zaman. Dari persprektif konflik , bila tidak berhasil menciptakan perdamaian dalam kancah diplomasi , maka aksi perang pun pasti dihalalkan yang oleh sebagian kaum dianggap sebagai cara bertahan terbaik dengan tujuan meluaskan daerah dan kekuasaan demi menularkan pengaruh paham , cara pandang , cara hidup-bermasyarakat ,  idealisme dan -isme isme lainnya kepada sekelompok individu tertentu yang pada gilirannya dengan serta-merta menguasai wilayah dan harta buah  agresi.


Manusia mudah sekali terjerat jatuh dalam ketidakarifan manakala menyikapi kondisi alam saat berinteraksi dengan kepentingan makhluk hidup lainnya. Ketidakseimbangan yang berujung  pada ketidakharmonisan antar komposisi inti dari :  manusia , tumbuhan , hewan dan alam lingkungan -  selalu bisa dipastikan berakhir dengan kata ,  BENCANA !


Sejarah mencatat , setelah melewati pudarnya masa kerajaan , tanah subur nan kaya - Indonesia tak pernah sepi  dari  rebutan manusia-manusia picik sepanjang masa. Dieksploitasilah kekayaan negri ini dengan semena-mena. Bangsa luar yang notabene digjaya secara IPTEK , pakar manajemen , yang tak jarang pula disempurnakan dengan ancaman pongah kemiliteran atau embargo dengan asik dan santainya bermain-main lagi mendikte ranah bumi pertiwi. Sekalipun kemerdekaan telah dapat diraih namun sejatinya bangsa Indonesia belum bersatu secara holistik. Penyakit moral dan akhlak yang kurang baik seakan telah mendarah daging dan begitu akutnya terwarisi dengan subur. Kini bahkan sesama anak bangsa tak malu secara sadar asik  bersibuk ria saling sikut dan  berkoalisi sekedar untuk memperkaya diri dan segelintir golongan kecil imperium mini mereka. Runtuhlah cita-cita mulia menjadikan negri ini surga di tanah merdeka.  


Sinergi yang murni akan melahirkan produktivitas tinggi , bekerja dalam sistem yang efektif lagi efisien dimana berorientasi akan  kualitas yang berkesinambungan. Sepatutnya inilah koridor yang patut ditempuh bangsa Indonesia untuk kembali ke jalan yang benar. Dimulai dengan mengidentifikasi serta menginventarisir berbagai macam sumber daya dan kekayaan negri tercinta. Dilanjutkan dengan mengkaryakan manusia-manusia Indonesia cerdas lagi kompeten sehubungan upaya memproduksi segala macam kebutuhan barang dan jasa dalam negri menuju proses mandiri sehingga dapat  berangsur-angsur  mengurangi limitasi ketergantungan atas dominasi asing. 


Bertumpu pada kaki sendiri dengan semangat dan artian mandiri bukanlah lantas bersebrangan apalagi menutup diri dalam  konteks globalisasi. Upaya mengoptimalkan pemanfaakan sumber daya alam  untuk dikelola oleh sumber daya manusia Indonesia merupakan langkah yang bijak dan strategis. 


(bab I)



point yang berkeliaran diotak :

* Telusuri  keadaan 'Indonesia' sejak zaman kerajaan (Tahun 1300-1500) :

- Pelajari bagaimana sistem perekonomian berjalan : perkembangan alat tukar ,  masalah pengangguran dan kemiskinan.

- Eksisnya beberapa kerajaan : Perang dengan berbagai latar alasannya serta  bentuk penjajahan / penindasan. Efek kepada sikap mental dan perilaku masyarakat.

* Telusuri  keadaan 'Indonesia' sejak zaman penjajahan (Tahun 1500-1900) :

source

http://sukasejarah.org/index.php?topic=28.msg546#new

http://www.scribd.com/doc/13170966/Epitomae-Irisan-Sejarah-Indonesia-Nusantara-Dan-Dunia



 

 
Who links to me?